HIDAYATULLAHJABAR.COM, BANDUNG BARAT - - Dalam kalender Hijriyah terdapat empat bulan haram, yakni Dzulqaidah, Dzulhijah, Muharram, dan Rajab. Disebut haram karena keempat bulan itu sangat dihormati, dan umat Islam dilarang berperang di dalamnya.
Muharram yang berarti diharamkan
atau yang sangat dihormati, memang merupakan bulan gencatan senjata atau bulan
perdamaian.
Hal ini menunjukkan bahwa umat
Islam di manapun harus selalu bersikap damai, tidak boleh mengobarkan api peperangan
jika tidak diperangi terlebih dahulu.
Seyogianya, umat Islam
menghormati dan memaknai Muharram dengan spirit penuh perdamaian dan kerukunan.
Sebab, Nabi Muhammad SAW pada khutbah haji wada-yang juga di bulan haram,
mewanti-wanti umatnya agar tidak saling bermusuhan, bertindak kekerasan, atau
berperang satu sama lain.
Esensi dari spirit Muharram
adalah pengendalian diri demi terciptanya kedamaian dan ketenteraman hidup,
baik secara fisik, sosial, maupun spiritual. Karena itu, di bulan Muharram Nabi
Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk berpuasa sunah: Asyura (puasa pada hari
kesepuluh di bulan ini). Bulan Muharram merupakan bulan istimewa buat umat
Islam, banyak keutamaan di dalamnya,
Bertepatan dengan momentum 50
Tahun Hidayatullah sebagai lembaga Dakwah dan Tarbiyah, yang selalu Istiqomah
membina generasi muda untuk menjadi para
Da'i dan pelayan Umat, dengan tema Bersama Umat Membangun Bangsa Bermartabat.
Selasa, 10 Agustus 2021/ 1
Muharram 1443 H. Ratusan santri
Pesantren At Taqwa, Rumah Qur'an dan TPA Insan Kamil At Taqwa, binaan
Hidayatullah Di Kab.Bandung Barat mengadakan Acara bersama Do'a Santri Untuk Negeri.
Kegiatan ini sebagai umat
meningkatkan mujahadah berupa menghadirkan optimis dan semangat agar Alloh
selalu menolong kita, saat ini masyarakat di seluruh dunia sedang mendapat
ujian berupa wabah virus maka kita harus banyak berDo'a.
Sebagaimana yang di sampaikan
oleh ust Iskandar sebagai Ketua DPD Hidayatullah Bandung Barat yang memberikan
sambutannya di acara tersebut, beliau menyampaikan saat ini banyak masyarakat yg stres dan panik akibat
dari wabah virus Corona, banyak yg
kehilangan pekerjaan, kehilangan orang tua, kehilangan saudara, dan teman
dekatnya, ribuan orang meninggal dunia,
hal ini sebenarnya sudah taqdir dari Alloh SWT, namun kita tetap di haruskan
ikhtiar dan selalu berdo'a serta berupaya berpikir positif.
Terlebih kita sebagai para santri
penghafal Al Qur'an di pesantren harus
banyak berDo'a dan Mendo'akan para Donatur, Simpatisan dan Jamaah sekalian.
Sementara Ust Asep Juhana sebagai
pembina di Pesantren dan Pengurus BMH Jabar yang mensuport acara tersebut selain menyampaikan motivasi
agar selalu menjaga keimanan, Imun tubuh
dengan berolah raga, menjaga asupan makanan sehat dan menjaga ukhwah untuk saling tolong menolong.
Dalam kesempatan tersebut BMH memberikan
Apresiasi kepada santri Yatim yang di bina di pesantren dan santri yang
berprestasi.
Acara di akhiri dengan tausiyah
dan Do'a Bersama Santri yang di Pandu oleh Ust Idris Hanif sebagai ketua POS
Da'I Kab.Bandung Barat berjalan lancar
dan penuh Hidmat. Acara di gelar secara serentak di bulan Muharram dan di awali
di Pesantren At Taqwa dan akan di lanjutkan di beberapa pesantren dan Rumah
Qur'an binaan BMH seluruh Jawa Barat, dengan memberikan santunan Yatim dan
Dhuafa kepada santri, dengan selalu
melakukan Prokes, cuci tangan dan pakai masker.
Semoga Program Muharam Bangkit
menjadi jalan meraih Ridho Alloh SWT agar segera Alloh angkat wabah dan musibah
di negeri tercinta Indonesia ini. Bagi para Donatur dan Simpatisan yang ingin
Suport program Do'a Santri Untuk Negeri yang akan di gelar di beberapa
pesantren dan Rumah Qur'an khusunya Yatim dan Dhuafa bisa menghubungi BMH dan
Pesantren di wilayahnya masing masing. [ Asep Juhana ]