Oleh: Ustadz Supriyatna,S.Pd*
*penulis Adalah ketua DPD
Hidayatullah Kab.Bandung
KHUTBAH PERTAMA:
الحمد لله رب العالمين، نحمده ونستعينه
ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له
ومن يضلل فلا هادي له.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك
له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله.
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى
آله وأصحابه أجمعين.
أما بعد، فيا أيها المسلمون رحمكم الله،
أوصيكم ونفسي بتقوى الله فقد فاز المتقون.
Jama’ah Jum’at yang dimuliakan
Allah,
Dunia ini penuh dengan kejadian
besar yang mengguncang. Gempa bumi, banjir, angin topan, kebakaran, kekeringan,
wabah penyakit—semua itu bukan terjadi secara sia-sia, namun mengandung pesan,
pelajaran dan hikmah dari Allah سبحانه وتعالى.
Allah berfirman:
وَمَا نُرْسِلُ بِالْآيَاتِ إِلَّا تَخْوِيفًا
“Kami tidak mengirimkan tanda-tanda
(bencana) kecuali untuk memberi peringatan (agar manusia kembali kepada
Allah).” (QS.
Al-Isrā’: 59)
Musibah atau bencana bisa menjadi
azab (hukuman) Jika dosa merajalela, maksiat dibanggakan, dan nasihat ditolak,
maka Allah dapat menurunkan azab yang menyakitkan.
Maka marilah kita belajar dari
musibah yang terjadi, karena di balik setiap kejadian bencana ada sebab dan
pesan Rabb semesta alam.
Diantara penyebab datangnya bencana
sebagai azab adalah:
1. Karena mendustakan ayat-ayat
Allah.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟
وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَـٰتٍۢ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَـٰكِن
كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَـٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
“Sekiranya penduduk negeri-negeri
beriman dan bertakwa, pasti Kami membuka (mencurahkan) kepada mereka keberkahan
dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami
siksa mereka disebabkan perbuatan mereka sendiri.” (QS.Al-A’raf: 96)
2. Karena melupakan peringatan
Allah
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا
عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍۢ ۖ حَتَّىٰ إِذَا فَرِحُوا بِمَآ أُوتُوا أَخَذْنٰهُمْ
بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُّبْلِسُونَ
“Tatkala mereka melupakan
peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun bukakan bagi mereka
pintu segala kenikmatan; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang
telah diberikan kepada mereka, tiba-tiba Kami siksa mereka — maka ketika itu mereka
terdiam putus asa.”
(QS.Al-Anʿām 6:44)
3. Karena berbuat kefasikan
وَإِذَآ أَرَدۡنَآ أَن نُّهۡلِكَ قَرۡيَةً
أَمَرۡنَا مُتۡرَفِيهَا فَفَسَقُواْ فِيهَا فَحَقَّ عَلَيۡهَا ٱلۡقَوۡلُ فَدَمَّرۡنَٰهَا
تَدۡمِيرٗا
“Dan apabila Kami hendak
membinasakan suatu negeri, Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah
di negeri itu, tetapi mereka berbuat kefasikan. Maka sudah sepantasnya berlaku
ketetapan atas mereka, lalu Kami binasakan negeri itu sehancur-hancurnya.” (QS.Al-Isrā’: 16)
4. Karena mengingkari nikmat Allah
وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ
اٰمِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَّاْتِيْهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ
بِاَنْعُمِ اللّٰهِ فَاَذَاقَهَا اللّٰهُ لِبَاسَ الْجُوْعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوْا
يَصْنَعُوْنَ
“Dan Allah telah membuat suatu
perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki
datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya
mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka
bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat.” (QS.An-Nahl: 112)
5. Karena perbuatan dosa
فَكُلًّا اَخَذْنَا بِذَنْۢبِهٖ ۚ فَمِنْهُمْ
مَّنْ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا ۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ ۚ
وَمِنْهُمْ مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ الْاَرْضَ ۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اَغْرَقْنَا ۚ وَمَا
كَانَ اللّٰهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْۤا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ
“Maka masing-masing (mereka itu)
Kami azab karena dosa-dosanya, di antara mereka ada yang Kami timpakan
kepadanya hujan batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada
yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Allah
sama sekali tidak hendak menzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi
diri mereka sendiri.” (QSAl-'Ankabut: 40)
Jamaah yang dimuliakan Allah
Jika kita membiarkan orang-orang
mendustakan ayat-ayat Allah, melakukan perbuatan kefasikan dan maksiat serta
kita acuh tidak memberikan nasihat, maka Allah memberikan peringatan melalui
surat Al-Anfal ayat 25
وَٱتَّقُواْ فِتۡنَةٗ لَّا تُصِيبَنَّ
ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنكُمۡ خَآصَّةٗ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ
“Dan takutlah kalian terhadap
bencana yang tidak hanya menimpa orang-orang zalim saja di antara kalian. Dan
ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.”
Oleh karena itu mari kita ingatkan
saudara-saudara kita untuk besama-sama memperbaiki diri. Tingkatkan ketakwaan,
perbaiki ibadah, perbanyak sedekah, dan jauhi maksiat.
أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم فاستغفروه
إنه هو الغفور الرحيم.
KHUTBAH KEDUA:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ،
حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ
وَحْدَهٗ لَا شَرِيْكَ لَهٗ، وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهٗ وَرَسُوْلُهٗ.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah…
Peristiwa bencana dan azab sudah
terjadi pada umat-umat terdahulu:
- ·
Kaum
Nabi Nuh ditenggelamkan banjir besar
- ·
Kaum
‘Ad dihancurkan angin topan
- ·
Kaum
Tsamud dihancurkan gempa dahsyat
- ·
Kaum
Luth dibalikan bumi dan dihujani batu
Semua itu terjadi ketika
kemaksiatan menyebar tanpa taubat.
Jalan selamat dari bencana adalah
kembali kepada Allah dengan taubat dan memperbaiki diri.
ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ
بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ
يَرۡجِعُونَ
“Telah tampak kerusakan di darat
dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; supaya Allah merasakan kepada
mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar).”
(Ar-Rum: 41)
Allah berfirman:
وَمَا كَانَ ٱللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ
يَسْتَغْفِرُونَ
“Allah tidak akan mengazab mereka
selama mereka beristighfar.”
(QS. Al-Anfāl: 33)
Mari kita berdoa:
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ.
اَللّٰهُمَّ لَا تُؤَاخِذْنَا بِذُنُوْبِنَا،
وَلَا تُهْلِكْنَا بِمَا فَعَلَ ٱلسُّفَهَاءُ مِنَّا. اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا ظَلَمْنَا
أَنْفُسَنَا، وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْعَفْوَ
وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
اللَّهُمَّ احْفَظْنَا مِنْ كُلِّ بَلاَءٍ
وَفِتْنَةٍ وَمُصِيبَةٍ
اللَّهُمَّ ارْفَعِ الْبَلاَءَ وَالْوَبَاءَ
وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ عَنْ بِلادِنَا وَبِلادِ الْمُسْلِمِينَ
عِبَادَ اللّٰهِ،
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ…
فَاذْكُرُوا اللّٰهَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ
عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ، وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.

