Ilustrasi jalan lurus yang terang |
INDONESIA, HIDAYATULLAHJABAR.COM - - Jalan hidup manusia hanya ada dua. Pertama, jalan yang lurus. Kedua, jalan yang bengkok. Jalan yang lurus adalah jalan yang jelas dan terang, artinya, ia bisa ditemukan dan bisa dikenali. Allah Ta’ala menjelaskan hal ini dalam al-Qur’an Surat al-Maidah [5] ayat 48:
وَاَنۡزَلۡنَاۤ اِلَيۡكَ الۡكِتٰبَ بِالۡحَـقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ مِنَ الۡكِتٰبِ وَمُهَيۡمِنًا عَلَيۡهِ فَاحۡكُمۡ بَيۡنَهُمۡ بِمَاۤ اَنۡزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعۡ اَهۡوَآءَهُمۡ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ الۡحَـقِّؕ لِكُلٍّ جَعَلۡنَا مِنۡكُمۡ شِرۡعَةً وَّمِنۡهَاجًا ؕ وَلَوۡ شَآءَ اللّٰهُ لَجَـعَلَـكُمۡ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰـكِنۡ لِّيَبۡلُوَكُمۡ فِىۡ مَاۤ اٰتٰٮكُمۡ فَاسۡتَبِقُوا الۡخَـيۡـرٰتِؕ اِلَى اللّٰهِ مَرۡجِعُكُمۡ جَمِيۡعًا فَيُنَبِّئُكُمۡ بِمَا كُنۡتُمۡ فِيۡهِ تَخۡتَلِفُوۡنَۙ
“Dan
Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran,
yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka
putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah
engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah
datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan
jalan yang terang (minhaja). Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu
dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan.” (QS: al-Maidah: 48)
Orang-orang
yang telah menemukan jalan yang lurus, mengimaninya, lalu menapakinya, adalah
kaum Mukminin. Sedangkan orang-orang yang tidak mengimaninya sudah pasti
menyelisihinya, sebagaimana dijelaskan oleh Allah Ta’ala di dalam al-Qur’an
surat An-Nisaa [4] ayat 115.
وَمَن يُشَاقِقِ ٱلرَّسُولَ مِنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ ٱلْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ ٱلْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِۦ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِۦ جَهَنَّمَ ۖ وَسَآءَتْ مَصِيرًا
“Dan
barang siapa menentang Rasul (Muhammad) setelah jelas kebenaran baginya, dan
mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan dia dalam
kesesatan yang telah dilakukannya itu dan akan Kami masukkan dia ke dalam
Neraka Jahanam, dan itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS: An-Nisaa’: 115)
Jadi,
kita tinggal memilih jalan mana yang mau kita tempuh di antara kedua jalan
tersebut. Jika kita mau menempuh jalan yang lurus, kita tinggal mencarinya.
Insya Allah ketemu! Sebab, jalan tersebut terang benderang.
Begitu
juga bagi mereka yang memilih jalan bengkok, tinggal menyelisihi jalan kaum
Muslim. Semoga Allah Ta’ala menggerakkan
hati, pikiran, dan langkah kita agar memilih jalan lurus. [ ]
Sumber:
hidayatullah.com
Red:
admin
Editor:
iman