Pesantren Hidayatullah Bandung Gelar Wisuda dan Penugasan Santri MTs dan MA 2022


Acara wisuda santri MTs dan MA Tahfidz Al Qur'an Hidayatullah Bandung 2022 ( foto: iman)

BANDUNG, HIDAYATULLAHJABAR.COM
- -  MTs dan MA Tahfidz Al Qur'an Hidayatullah Bandung menggelar wisuda kelulusan dan penugasan sebagai kader dakwah. Kegiatan yang berlangsung di aula MTs Tahfidz Al Quran Hidayatullah Bandung Jalan RE Suwanda Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, Sabtu (18/6/2021) ini dihadiri orang tua santri, tamu undangan dan sejumlah pengurus DPW Hidayatullah Jawa Barat.

 


Dalam sambutannya Ustadz Andi Ahmad Suhendar selaku Ketua Yayasan Hayatan Thayyibah Hidayatullah Bandung, lembaga yang menaungi MTs dan MA ini menyampaikan bahwa tahun 2022 ini merupakan kegiatan wisuda ke-10 bagi santri MTs dan wisuda ke-7 bagi santri MA.

 


Ustadz Ahmad Suhendar menambahkan, apa yang telah dilakukan lembaga ini merupakan sedikit amal untuk bekal akhir para santri. Melalui lembaga pendidikan, Hidayatullah bertekad  akan terus berupaya berkontribusi kepada bangsa dan negara melalui pendidikan.

 


“ Untuk tahun ini kami meluluskan 16 santri MTs dan 18 santri MA. Alhamdulillah, santri Aliyah ini 50 persennya telah hafal 30 juz. Semoga ilmu yang telah dipelajari bermanfaat,”harapnya.

 


Sementara itu Drs.Asep Suyatna. MM, MPd selaku kordinator pengawas Madrasah Aliyah Kemenag Kabupaten Bandung dalam sambutannya mengatakan bahwa mewakili pemerintah pihaknya menyampaikan apresiasi yang tinggi serta ucapan terima kasih, dimana Hiayatullah secara konsisten telah turut serta dalam upaya mencerdaskan anak bangsa dan menjadi bagian dari 126 MA swasta dan 2 MA Negeri di Kabupaten Bandung.

 


 "Alhamdulillah anak-anak di sini belajar ilmu dunia dan akhirat. Mudah-mudahan ilmu yang didapat bermanfaat dan bisa menjadi belak melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi,”harapnya.

 


Dalam kesempatan yang sama H. Cucu Endang selaku Camat Cimenyan yang mewakili Bupati Bandung menyampaikan permohonan maaf dikarenakan Bapak Bupati berhalangan hadir. Menurutnya dalam waktu yang bersamaan Bapak Bupatu ada kegiatan bersama Bapak Gubernur Jawa Barat.

 


Namun demikian pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Hidayatullah yang telah berperan serta dalam mencerdaskan dan mendidik anak-anak generasi penerus bangsa. Ia juga menginformasikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bandung juga telah memberikan insentif kepada 17 ribu guru ngaji.



“Di Kecamatan Cimenyan sendiri membangun sebanyak 28 sekolah dan mohon doanya akan diusahakan ada 1 SMA Negeri,” ujarnya.


 

Dalam tausiyah Ustadz Endang Abdurrahman selaku Ketua Departemen Pembinaan Keluarga DPP Hidayatullah menyampaikan bahwa kebahagiaan itu muncul dari iman dan taqwa. Oleh karena itu, Al Qur'an harus menjadi pedoman.

 


“Kenapa Al Qur'an harus dibumikan dan menerangi keluarga dan alam semesta?  Setidaknya ada dua jawaban, yang pertama karena Al Qur'an itu qalamullah yang menjadi panduan kita. Kemudian yang kedua, Allah sendiri yang menjadikan Al Qur'an sebagai qalamullah dan Hudan ( petunjuk) Allah yang menciptakan manusia, Allah yang mengajarkan berbicara. Maka dari itu di Hidayatullah sendiri latar belakang terbangunnya sekolah ini dengan slogan “Bedas” bisa sinkron dan masuk program Al Qur'an itu karena ada Bandung mengaji, gurunya dijamin. Jadi klop dengan program pemerintah,” jelasnya.

 


Ia menambahkan, sebagai orang tua kadang kita abai. Padahal perkembangan saat ini sudah sangat berbeda yang dialaminya dahulu. Anak sebagai rahmat dan berkah bagi ortu, bangsa dan lingkungan.

 


“Sekarang anak usia SD sudah ada yang hafal Al Qur'an. Bagaimana dengan orang tua? Jangankan 30 juz, juz 30 saja masih belum hafal. Untuk hendaknya perintah Allah untuk menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka itu harus menjadi motivasi orang tua dalam membersai anak-anak. Mereka adalah tunas dan kuncup bunga yang kelak akan menebar harum bangsa dan agamanya. Semoga bukan hanya hafalan saja tetapi akan terwejawantahkan dalam kehidupannya,” harapnya.

 


Pada kesempatan tersebut juga dibacakan surat keputusan (SK) penugasan kepada wisudawan MA yang dibacakan oleh ustadz Noval Abdullah Mubarok. Sebanyak 18 santri lulusan MA yang telah di wiusuda akan mendapat tugas disejumlah pesantren Hidayatullah diwilayah Bandung, Cimahi dan Tasikmalaya.

 


Dalam tausiyah penugasan yang disampaikan ustadz Dadang Abu Hamzah,Lc selaku Dewan Murabbi Wilayah Jawa Barat berpesan bahwa Hidayatullah sebagai lembaga dakwah maka penugasan merupakan salah satu proses pengkaderan. Menurut ustadz Abu setelah tugas belajar selesai di tingkat MA maka tingkat berikutnya menjadi pengasuh minimal selama satu tahun. Namun santri yang telah lulus MA dan menjadi pengasuh tetap harus belajar dan setelah bisa melanjutkan belajar ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

 


“Jangan bosan untuk belajar, selagi kesempatan itu ada maka kemaun untuk belajar juga harus ada. Allah akan mengangkat dua golongan hamba-Nya yakni orang yang beriman dan yang  berilmu. Derajnya tinggi orang yang berilmu bahkan ditakuti setan daripada orang yang rajin beribadah tapi tidak berilmu," tuturnya


Ustadz Abu menambahkan bahwa mendapat tugas dakwah dan pengabdian itu bukan hukuman melainkan justru menjadi anugerah, karena mendapat kesempatan kembali belajar dan diamankan. Untuk itu tugas harus disyukuri dan nikmati.

 

 

“Ilmu itu menjadi penghias dan sumber keindahan. Kalau punya ilmu pasti banyak yang membutuhkan. Setiap hari kita harus dapat faedah dan memberi manfaat di masyarakat. Qur'an sudah dipelajari dan dihafal harus terus dijaga dan diamalkan,” pesannya.

 

 

 

Dalam kesempatan tersebut disampaikan kesan dan pesan yang disampaikan perwakilan santri MTs, MA dan perwakilan orang tua wali santri. Acara ditutup dengan doa yang dipimpin Ustadz Mawardi Minan, S.Pd.I. [ ]

 

Rep: iman

Editor: dadang kusmayadi