Kegiatan Harlah ke-29 Ponpes Hidayatullah Cirebon ( foto: dadang.k ) |
HIDAYATULLAHJABAR.COM, KOTA CIREBON - - Yayasan Manarussalam Pondok Pesantren Hidayatullah Kota Cirebon mengadakan acara peringatan ke-29 tahun Pondok Pesantren Manarussalam Hidayatullah Kota Cirebon, Sabtu, 13 Agustus 2022.
Acara
yang bertema “Jadikan jejak para pendiri, sebagai pelita estapeta
perjuangan" ini diawali dengan ziarah kubur ke makam almarhum Ustadz Sigit
Setyawan, pendiri pesantren ini. Kemudian dilanjutkan khataman al-Qur'an dan
Talk Show.
Acara
ini dihadiri sekitar 200 santri putra-putri, 50 guru dan tenaga pendidik
Yayasan Manarussalam Pondok Pesantren Hidayatullah Kota Cirebon.
Hadir
dalam rangkaian acara tersebut, Ustadz Taufik Wahyudiono, Ketua Dewan Pengurus
Wilayah (DPW) Hidayatullah Jawa Barat.
Dalam
sambutannya, Ustadz Taufik menyampaikan bahwa perjuangan itu tidak mudah dan
butuh pengorbanan. “Ketika seseorang ditugaskan mendirikan atau merintis
pesantren, itu tidak mudah, butuh pengorbanan, butuh kikhlasan, dan istiqamah
di jalan kebaikan,” ungkapnya.
Direktur El-Syifa, Uzroni Al-Fatih, menyampaikan pengalamannya saat ia menjadi santri awal di pesantren ini. Katanya, dulu ia pernah menempati rumah gubuk yang ada di Kampus 1 Sekarkemuning. Pernah juga makan hanya dengan tempe yang diiris tipis-tipis.
“Saya juga pernah ditugaskan menjual majalah Suara Hidayatullah.
Alhamdulillah, jadi banyak pengalaman sehingga membentuk karakter saya seperti
sekarang ini,” papar pemilik Vila Domba ini.
Sementara itu, Ustadz Suharno, sahabat almarhum Ustadz Sigit, dalam acara Talk Show itu, menyampaikan bahwa hadirnya Hidayatullah Cirebon dibangun dari kultur shalat Lail dan puasa hari Senin-Kamis.
“Hidayatullah hadir dan diterima oleh
masyarakat itu tidak lepas dari kultur yang sudah dibangun oleh para pendiri
Hidayatullah di pusat yaitu shalat Lail, puas hari Senin-Kamis, dan silaturahim
yang tak pernah putus,” ungkapnya.
Ustadz
Suharno mengajak para santri dan pengasuh agar terus bekerja keras, ikhlas, dan
semangat belajar. Selain itu, juga melaksanakan ibadah wajib dan sunnah, dan
tidak boleh merasa puas. “Adapun hasilnya kita serakahkan kepada Allah Ta’ala,”
pungkasnya.
Awal
Berdiri
Pondok
Pesantren Hidayatullah Kota Cirebon didirikan pada 13 Agustus 1993, oleh almarhum Ustadz
Sigit Setyawan. Awalnya, ia menerima SK Penugasan dari Pimpinan Pondok
Pesantren Hidayatullah Surabaya pada tahun 1993.
Para
santri berziarah ke makam pendiri Pondok Pesantren Hidayatullah Kota Cirebon almarhum
Ustadz Sigit Setyawan ( foto: dadang.k )
Setelah
mendapatkan SK, ia langsung berangkat ke Cirebon, Jawa Barat hanya bermodalkan
beberapa eksemplar majalah Suara Hidayatullah bekas. Tidak ada kenalan dan
saudara di tempat baru itu. Ia pernah tinggal di masjid atau mushala.
Setiap
harinya keliling bersilaturahmi. Baik itu ke masyarakat, tokoh masyarakat,
pejabat dan para ulama. Malam harinya berdoa kepada sang Pemilik Kehidupan agar
dibantu dan diberi pertolongan. Alhamdulillah, kemudian ada satu-dua orang yang
simpati atas usaha dan niat mulianya.
Kini,
setelah 29 tahun berjalan, Yayasan Manarussalam Pondok Pesantren Hidayatullah
Kota Cirebon memiliki tiga kampus: Pertama, di Jalan Sekarkemuning, Karyamulya,
Kesambi. Kedua, di Kalikebat, Karyamulya. Dan ketiga di Surapandan, Argasunya,
Harjamukti. Dan mengelola pendidikan mulai dari tingkat Day Care/KB, MI, MTs,
dann MA Luqman Al-Hakim.[ ]
Reporter
: Dadang Kusmayadi
Editor
: Iman