Santri MTs dan MA Tahfizh Al Quran Hidayatullah Bandung 2023 berfoto bersama usai di wisuda ( foto: dadang kusmayadi ) |
HIDAYATULLAHJABAR.COM, BANDUNG - - Yayasan Hayatan Thayyibah Pondok Pesantren Hidayatullah Bandung menggelar acara Wisuda dan Penugasan Siswa MTs dan MA Tahfizh Al Qur'an pada Sabtu (10/6/2023).
Acara
yang berlangsung di aula pesantren itu dihadiri oleh pengurus, pengawas, pembina
yayasan, orangtua siswa, aparat kelurahan dan tokoh masyarakat.
Pada
kesempatan itu, Ketua Yayasan Hayatan Thayyibah Hidayatullah Bandung, Ust. Andi
Ahmad Suhendar menyampaikan ungkapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mensuport berlangsungnya proses belajar dan mengajar di lembaga yang
dipimpinnya.
"Kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung,
seperti BMH, orangtua siswa, muhsinin, tokoh masyarakat dan aparat
terkait," ujar Ust Ahmad Suhendar.
"Kami
mencoba ikut andil mengembangkan pendidikan khususnya al Qur'an dalam rangka
menyiapkan generasi Islam terbaik. Alhamdulillah, beberapa siswa mencapai
target dan telah diujikan hafalan al Qur'an," katanya.
Ia
juga berpesan, "Apa saja cita-cita kalian, tapi al Qur'an jangan
ditinggalkan dan hafalan harus dijaga. Karena al Qur'an adalah pedoman hidup
yang akan membimbing kalian."
Ust. Dadang Abu Hamzah saat memberikan tausiah ( foto: dadang kusmayadi ) |
Sementara
itu, Ketua Pengawas Ust Dadang Abu Hamzah menyampaikan pesan, khususnya bagi
orangtua santri. "Anak-anak kita akan baik dan lancar dalam belajar,
menghafal dan memahami al Qur'an jika orangtuanya juga belajar Qur'an,"
ujar Ust Dadang.
"Jadi
para orangtua tanamkan semangat bercita-cita menghafal al Qur'an, dan jangan
lupa doakan anak-anak, nanti akan nyambung dan sehati dengan kita,"
imbuhnya.
Selain
itu, Ust Endang Abdul Rahman, yang mewakili Ketua Pembina juga hadir
menyampaikan tausiyahnya.
Menurutnya,
bahwa membangun komunikasi sangat penting untuk diperhatikan. Baik itu
komunikasi anak dengan orangtua, maupun suami dengan istri.
"Di
dalam al Qur'an ada beberapa contoh
komunikasi yang baik antara ayah dan anak, diantaranya Nabi Ibrahim dengan
Ismail. Ya bunayya, kalimat ini mengandung arti kelembutan. Wahai putraku
sayang...wahai anak yang dibanggakan. Kemudian sang anak menjawab, 'Wahai ayah
yang kucintai'. Ini memperlihatkan komunikasi efektif dari orang yang
berpendidikan tinggi," papar Ust Endang.
Ust. Endang Abdul Rahman ( foto: dadang kusmayadi ) |
"Ini
menunjukan berkat didikan orangtua yang sholeh. Ketika kalimat yang disampaikan
baik maka dijawab oleh anak juga baik," katanya.
Di
akhir acara, ada pemberian cindera mata kepada santri yang berprestasi.
Penghargaan
sebagai siswa berprestasi penghafal al Qur'an 30 juz dan santri teladan tingkat
MA diraih oleh Riki Ramdani. Sedangkan siswa teladan tingkat MTs diraih oleh
Daris Fikri Al Rasyid.[ ]
Reporter
: dadang kusmayadi
Admin:
iman