Yayasan Daruzzuama Hidayatullah Majalengka Adakan Pelatihan Menulis


Training menulis di Pesantren Putri Daruzzuama Hidayatullah Majalengka ( foto: abu muhammad)

HIDAYATULLAHJABAR.COM, MAJALENGKA
- - Bila ingin mahir berenang, berenanglah. Bila ingin mahir memasak, memasaklah. Dan bila ingin mahir menulis, menulislah. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dadang Kusmayadi, wartawan senior Majalah Suara Hidayatullah ketika memberikan pelatihan menulis di Pesantren Putri Daruzzuama Hidayatullah Majalengka, Senin (20/3/2023) lalu.

 

Dadang menjelaskan, sebelum menulis yang utama adalah niat. “Tetapi niat saja tidak cukup, harus dipraktekkan,” ujarnya.

 

“Kalau hanya niat saja, tetapi tidak praktek maka tidak ada itu tulisan,” imbuhnya.

 

Ia kemudian memberi perumpamaan. Jika seorang santri Daruzzuama dari Majalengka hendak ke Jakarta, maka dia harus pergi ke terminal atau travel, lalu beli tiket bus jurusan Jakarta.

 

“Beli tiket, pastikan jurusan ke Jakarta, insya Allah akan sampai,” katanya.

 

Menurutnya, bahwa berdakwah bisa dilakukan melalui tulisan. Menulis buku, artikel, opini, atau apapun niatkan dalam rangka amar ma’ruf nahi munkar. Ia mengutip surah al-Ahzab ayat 45-46, yang artinya, “Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi, dan membawa kabar gembira dan pemberi peringatan. Dan untuk menyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya, dan untuk menjadi cahaya yang menerangi…”

 

Pria kelahiran Majalengka ini kemudian memaparkan bahwa berdakwah melalui tulisan merupakan amal shaleh yang royaltynya akan terus mengalir. Bahkan, usia tulisanya itu melebihi usia hidup si penulisnya.

 

Ia memberi contoh para ulama yang menulis beberapa kitab, seperti Sayyid Quthb menulis tafsir Fii Zhilalil Qur`an di kamar penjara, HAMKA menulis tafsir Al-Azhar, Mohammad Natsir menulis Kapita Selekta Da’wah.

 

"Imam Syafi’i menulis ratusan kitab, kitab yang terkenalnya Al-Umm. Ibnu Sina menghasilkan banyak karya tulis, bukunya Al-Qanun fit Thibb jadi rujukan berbagai universitas di Eropa. Ibnu Taimiyah menghasilkan karya sekitar 500 judul,  di antara kitabnya yang terkenal yaitu Majmul Fatawa, dan Ma’alimul Ushul,” ungkap Dadang yang pernah menjabat Pemimpin redaksi Majalah Suara Hidayatullah ini.

 

Selain itu, Dadang juga menyampaikan beberapa tips bagaimana mencari sumber tulisan dan manfaat menulis.

 

“Di era sosial media sekarang ini, dakwah bil qalam semakin mudah, yang penting komitmen dan konsisten,” pungkasnya.*

 

 

Penulis         : Abu Muhammad

 

Editor : Iman