![]() |
Para narasumber diskusi pendidikan (foto: asep juhana) |
HIDAYATULLAHJABAR.COM, BANDUNG BARAT - - Merespons tantangan kompleks dunia pendidikan di era digital yang serba cepat, Pemuda dan Korps Mubaligh Hidayatullah (KMH) Jawa Barat menyelenggarakan kegiatan komprehensif yang memadukan diskusi pendidikan, aksi lingkungan, dan kompetisi kebersihan dalam rangka memperingati HUT RI ke-80. Acara bertema "Implementasi Kurikulum Nasional Melalui God-Centered Education" ini berlangsung pada Sabtu, (23/8/2025), di Pesantren Pertanian At Taqwa – Hidayatullah Bandung Barat.
Lokasi acara yang dipilih di Kampung Pangkalan RT.02 RW.08, Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, memberikan nuansa yang tepat untuk diskusi tentang pendidikan yang berpusat pada nilai-nilai ketuhanan. Pesantren Pertanian At Taqwa sebagai tuan rumah menjadi simbolisasi integrasi antara pendidikan formal, nilai spiritual, dan kepedulian terhadap alam.
Acara strategis ini lahir dari keprihatinan mendalam terhadap kondisi dunia pendidikan nasional yang menghadapi berbagai tantangan fundamental. Di tengah perkembangan teknologi digital yang pesat, sektor pendidikan dihadapkan pada dilema kompleks mulai dari persoalan kualitas pembelajaran, adaptasi teknologi, hingga kesiapan sumber daya manusia yang kompeten dan berakhlak mulia.
Kegiatan ini merupakan manifestasi dari perayaan milad pemuda Hidayatullah yang ke-25, yang seharusnya diselenggarakan pada bulan Juli namun ditunda untuk persiapan yang lebih matang. Penundaan ini justru memungkinkan kolaborasi yang lebih solid antara Pemuda Hidayatullah dengan Korps Mubaligh Hidayatullah (KMH) Jawa Barat, sehingga menghasilkan acara yang lebih komprehensif dan bermakna.
Diskusi pendidikan ini menghadirkan tiga narasumber berkaliber yang memiliki keahlian dan pengalaman luas dalam bidang pendidikan. Hj Reyhanani Bahar Syamsul, M.Pd, yang menjabat sebagai CEO PT Kibar Cendekia Muda, berbagi pengalamannya dalam mengembangkan inovasi pendidikan. Kehadirannya memberikan perspektif praktis tentang implementasi teknologi dalam pendidikan yang tetap berpijak pada nilai-nilai spiritual.
Narasumber kedua, Yeni Hadianti, M.Pd.CH., CHt., hadir dengan multi peran sebagai dosen, praktisi pendidikan, therapist profesional, sekaligus founder Teman Tumbuh Management. Latar belakang yang beragam ini memungkinkannya untuk memberikan pandangan holistik tentang pendidikan yang tidak hanya fokus pada aspek kognitif, tetapi juga perkembangan emosional dan spiritual peserta didik.
Sementara itu, Hj Lia Prihariadi, SH, hadir dengan kapasitas sebagai Ketua Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Kota Bandung, Wakil Ketua KCBI, dan Ketua Majelis Taklim Mutiara Hati. Keterlibatannya menunjukkan dukungan lintas organisasi terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan yang berbasis nilai-nilai keislaman.
Kehadiran para tokoh penting dari struktur organisasi Hidayatullah juga memperkuat legitimasi dan signifikansi acara ini. Ketua DPW Hidayatullah Jawa Barat beserta jajaran pembina, pengawas, dan pengurus KMH Jawa Barat turut hadir, menunjukkan komitmen organisasi dalam mendukung pengembangan pendidikan berkualitas.
Ustadz Mustaqim, selaku Ketua Pemuda Jawa Barat yang mewakili panitia penyelenggara, dalam sambutannya menjelaskan latar belakang dan tujuan strategis dari acara ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar perayaan milad, tetapi memiliki misi mulia untuk memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan.
Menurut Ustadz Mustaqim, kegiatan ini bertujuan memberikan "kado terindah" kepada para guru yang dengan segala keterbatasan dan tantangan yang dihadapi, tetap berjuang mendidik generasi bangsa. Melalui forum diskusi ini, para guru diharapkan dapat memperoleh inspirasi, motivasi, dan pengetahuan baru yang dapat menjadi penyemangat dalam menjalankan tugas mulia mereka.
Keunikan acara ini terletak pada penggabungan diskusi pendidikan dengan aktivitas praktis berupa lomba kebersihan lingkungan dan penanaman pohon. Lomba kebersihan lingkungan yang melibatkan anak-anak PAUD dan santri pesantren menjadi wujud konkret pendidikan karakter yang tidak hanya diajarkan secara teoritis, tetapi juga dipraktikkan langsung.
Program penanaman pohon buah-buahan di sekitar lahan pesantren menunjukkan visi jangka panjang dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Inisiatif ini mencerminkan kepedulian terhadap generasi mendatang dan komitmen untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi anak cucu.
Antusiasme dan apresiasi dari masyarakat setempat tercermin dari kehadiran Kepala Desa Cimanggu, Budi Mulyana, S.P, yang memberikan testimoni positif terhadap konsistensi Hidayatullah dalam mengadakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Ia mengakui bahwa kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh pemuda dan pengurus KMH selama ini telah memberikan dampak signifikan bagi peningkatan kapasitas masyarakat Desa Cimanggu.
"Kami merasa bersyukur dan berterima kasih atas kehadiran para memateri yang sangat luar biasa sehingga bisa memberi semangat dan motivasi kepada para guru di sekitar Desa Cimanggu khususnya umumnya se Bandung Raya yang hadir saat ini," ungkap Kepala Desa dengan penuh apresiasi.
Testimoni dari Kepala Desa ini penting karena menunjukkan bahwa kegiatan-kegiatan Hidayatullah tidak hanya berdampak bagi internal organisasi, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi komunitas yang lebih luas. Hal ini sejalan dengan misi organisasi dalam memberikan kebermanfaatan untuk umat.
Hj Lia Prihariadi, SH, selaku keynote speaker dalam pembukaan diskusi, menyampaikan kegembiraan dan rasa syukurnya dapat hadir dan bersilaturahmi dengan para guru peserta diskusi. Baginya, kehadiran pesantren selalu menjadi sumber inspirasi dan motivasi untuk terus berinovasi dalam melakukan sinergi dan kolaborasi kebaikan.
"Kehadiran pesantren selalu menjadi inspirasi dan motivasi dirinya untuk berinovasi melakukan sinergi dan kolaborasi kebaikan guna memberi kebermanfaatan untuk umat," ungkapnya dengan tulus, mencerminkan penghargaan tinggi terhadap peran pesantren dalam pembangunan pendidikan dan karakter bangsa.
Lia Prihariadi juga menegaskan komitmennya untuk mendukung setiap kegiatan yang memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan dan kesehatan lingkungan. Dukungannya ini sangat relevan dengan momentum peringatan kemerdekaan, di mana semangat membangun bangsa harus diwujudkan melalui tindakan konkret dalam melestarikan lingkungan.
Harapannya terhadap terciptanya perubahan yang lebih baik dalam menciptakan harmonisasi dan kelestarian alam menunjukkan visi yang komprehensif tentang pendidikan. Pendidikan tidak hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk kesadaran dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
![]() |
Pemuda dan Korp Mubaligh Hidayatullah (KMH) Jabar melakukan penanaman pohon ( foto: asep juhana) |
Pentingnya melibatkan anak-anak dalam kegiatan peduli kebersihan dan penanaman pohon ditekankan sebagai investasi kebaikan masa depan. Pendekatan ini sejalan dengan konsep pendidikan karakter yang menekankan pada pembiasaan nilai-nilai positif sejak dini.
Dukungan yang luas dari berbagai pihak menunjukkan apresiasi terhadap inisiatif pendidikan yang holistik ini. PT Kibar Cendekia Muda, PT. Cipta Daya Engineering, PT Banda Karya Persada, IIDI Kota Bandung, Majelis Taklim Mutiara Hati, Dapur Sedekah Cimahi, Qur'an Center, BMH, Mushida, dan Yayasan Cahaya Pejuang Peradaban turut memberikan dukungan penuh.
Keberagaman organisasi pendukung ini mencerminkan lintas sektoral dan lintas kepentingan dalam mendukung pengembangan pendidikan berkualitas. Kolaborasi antara sektor swasta, organisasi keagamaan, dan lembaga sosial menunjukkan model kemitraan yang ideal dalam memajukan pendidikan.
Puncak acara ditandai dengan simbolisasi penanaman pohon buah-buahan yang dilakukan oleh para pimpinan organisasi, termasuk Ketua DPW Hidayatullah Jawa Barat, Ketua KMH Jawa Barat, Ketua Pemuda Jawa Barat, dan Ketua DPD Hidayatullah Bandung Barat. Ritual ini bukan sekadar seremonial, tetapi komitmen nyata untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan.
Keberhasilan acara yang berjalan lancar dan penuh keberkahan ini menunjukkan bahwa pendekatan holistik dalam pendidikan, yang memadukan aspek intelektual, spiritual, dan lingkungan, dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Model ini dapat menjadi inspirasi bagi penyelenggaraan kegiatan pendidikan lainnya yang tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga pembentukan karakter dan kepedulian lingkungan.[ ]
Rep: asep juhana
Editor: iman