Upgrading Kepengasuhan: Mewujudkan Musyrif yang Mempesona



(HIDAYATULLAHJABAR.COM)-SOREANG--Peran sentral musyrif yaitu membentuk karakter mulia dan akhlak terpuji santri melalui keteladanan dan bimbingan yang penuh kasih, sehingga santri mencapai tujuan pendidikan di pondok pesantren. Karena itu, seorang musyrif harus mempunyai karakter yang mempesona. Hal tersebut dipaparkan oleh Ustadz Endang Abdul Rohman, dalam sebuah kegiatan Upgrading Kepengasuhan bertema: Menjadi Musyrif yang Mempesona, pada Sabtu, (27/9/2025) lalu.


Acara yang berlangsung di kampus 2 Hidayatullah Soreang ini diikuti dengan penuh semangat oleh para pengasuh, guru, dan aktivis Hidayatullah Soreang.


Kegiatan ini digelar sebagai bentuk perhatian lembaga dan pembina terhadap dinamika kepengasuhan dewasa ini yang menghadapi problem baik internal maupun eksternal.


Menurut Ustadz Endang, “Pengasuh kadang dihadapkan pada masalah santri yang sulit diatur, konflik antar santri yang memerlukan mediasi, orangtua santri yang menuntut berlebihan, dan tekanan tugas serta tanggung jawab yang berat,” ujar pembina Yayasan Hayatan Thayyibah Pesantren Hidayatullah Bandung ini.



Lebih jauh, ia menegaskan bahwa seorang musyrif harus mempunyai karakter yang mempesona seperti amanah, yaitu menjaga kepercayaan yang diberikan dengan penuh tanggung jawab dan komitmen tinggi; Adil, yaitu bersikap seimbang dan tidak pilih kasih, dan memberikan perhatian merata kepada semua santri.


Selain itu, empati, yaitu memahami kondisi emosional dan kebutuhan individual setiap santri dengan penuh kepekaan; inspiratif, menjadi teladan hidup dalam ibadah, akhlak, dan semangat menuntut ilmu. Terakhir, komunikatif, yaitu mampu menyampaikan arahan dan nasihat dengan hikmah dan cara yang mudah dipahami.


Ustadz lulusan Gontor ini kemudian mengutif sebuah Hadits, "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya." (HR. Bukhari dan Muslim).


Musyrif yang mempesona adalah yang mampu menggabungkan keilmuan, akhlak mulia, dan kemampuan membangun hubungan yang bermakna,” pungkasnya.*

Reporter: Dadang Kusmayadi