Para peserta Marhalah Ula dan Wustha berfoto bersama usai kegiatan ( foto: dadang kusmayadi ) |
HIDAYATULLAHJABAR.COM, DEPOK - - Dalam rangka meningkatkan pemahaman manhaj dan kelembagaan secara menyeluruh di tingkat wilayah, Dewan Pengurus Wilayah Muslimat Hidayatullah Jawa Barat (DPW Mushida Jabar) menyelenggarakan kegiatan Daurah Marhalah Ula (DMU) dan Dan Daurah Marhalah Wustha (DMW), Jumat, 2 Desember 2022.
Kegiatan
tersebut akan dilaksanakan selama 3 hari, mulai 2-4 Desember 2022. Acara yang
bertempat di Kampus Utama Pondok Pesantren Hidayatullah Depok itu diikuti oleh
ratusan kader Mushida se-Jawa Barat.
Untuk
acara DMU tema yang diusung adalah “Mencetak Kader Berkualitas Menuju Keluarga
Islami”. Sedangkan DMW dengan tema “Meneguhkan Jati Diri Kader Muslimat
Hidayatullah Menuju Sukses Tarbiyah dan Dakwah”.
Menurut
Ketua DPW Mushida Jabar Ustadzah Rahmawati, kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman visi besar Hidayatullah dalam membangun peradaban Islam.
“Dengan
dilaksanakannya Durah Marhalah Ula dan Wustha ini diharapkan seluruh peserta
menjadi ujung tombak dalam membangun peradaban Islam di masyarakat,” ujarnya.
“Kami
berharap seluruh peserta bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti
kegiatan ini. Kemudian masuk ke halaqah dan mendalami manhaj ini dengan baik,”
imbuhnya.
Kegiatan
ini dihadiri oleh Sekretaris DPW Hidayatullah Jabar Ustadz Andi Ahmad Suhendar,
S.Pd.
Dalam
sambutannya Ustadz Suhendar mengatakan jika berbicara tentang organisasi
sosial, politik, dan ekonomi, terlebih organisasi Islam seperti Hidayatullah,
maka komponen yang penting dan harus ada adalah kader.
“Keberlangsungan
organisasi ditentukan oleh adanya kader, ketika organisasi tidak bisa melakukan
kaderisasi, maka organisasi tersebut hanya sampai pada inisiatornya saja,”
ujarnya.
Sekretaris DPW Hidayatullah Jabar Ustadz Andi Ahmad Suhendar, S.Pd. saat memberi sambutan ( foto: dadang kusmayadi ) |
Menurutnya,
yang menentukan keberlanjutan organisasi ditentukan oleh kadernya. Dan
Hidayatullah memiliki visi membangun peradaban Islam, maka salah satu jalan untuk mencapainya adalah membangun
kader.
"Membangun
peradaban Islam tidak hanya seperti membangun sebuah bangunan yang ditentukan dalam jangka waktu. Tapi membagun
peradaban Islam tidak bisa dibangun dengan jangka waktu tertentu,” ungkapnya.
“Dan bukan sembarang kader yang dapat membangun peradaban Islam. Karena itu,
dibutuhkan kader yang memiliki potensi dan memahami visi tersebut,” tegas
Suhendar.
Ia
berpesan untuk seluruh panitia, instruktur, dan peserta agar terus bersemangat
dalam mengikuti setiap sesi kegiatannya. Ia juga turut mendoakan, “Semoga Allah
memberikan kita semua kemudahan, kelancaran, dan keberkahan,” pungkasnya.
Di
akhir sesi pembukaan itu, seluruh peserta dan instruktur berfoto bersama. [ ]
Reporter:
Makhfudz Pratama
Editor:
Dadang Kusmayadi