Ketua Dewan Pertimbangan Hidayatullah, Ustadz Hamim Thohari menutup kegiatan Rakernas tahun 2022 ( foto: dadang kusmayadi)
HIDAYATULLAHJABAR.COM, JAKARTA - - Ormas Hidayatullah sukses menggelar acara
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) selama 3 hari (8-10/12/2022) di Gedung Pusat
Dakwah Hidayatullah, Jalan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur.
Acara yang bertema
“Konsolidasi Idiil Organisasi dan Wawasan Menuju Standarisasi,
Sentralisasi, dan Integrasi Sistemik” ini ditutup oleh Ketua Dewan Pertimbangan
Hidayatullah, Ustadz Hamim Thohari.
Pada penutupan tersebut Plt. Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat
Hidayatullah, Ir. Candra Kurnianto menyampaikan optimismenya apa yang
disampaikan oleh Mudir Pendidikan Ulama dan Zuama (PUZ) Ustadz Muhammad Dinul
Haq.
Menurutnya, masa depan Hidayatullah dan kepemimpinan Hidayatullah tidak perlu dikhawatirkan. Bahkan harus dibangun optimisme.
“Yang
penting kita sekarang menjaga calon-calon ulama dan zuama tersebut untuk
Hidayatullah kedepan. Ini tugas kita semua,” ujar Candra menegaskan.
Karena konsepnya ulama dan zuama, lanjut Candra, maka harus
matang ketika berinteraksi. “Karena kalau di luar pikirannya akan
dipertanyakan, argumennya akan dipatahkan. Kalau calon kader ulama dan zuama
itu bisa menghadapi kondisi seperti itu dengan sikap yang matang dan dewasa,
insya Allah, mereka akan jadi ulama dan zuama,” paparnya.
Candra juga mendorong terus terjalinnya kolaborasi antar
semua elemen yang ada. Sebab, ini merupakan energi yang dibutuhkan bagi gerakan
dakwah seperti Hidayatullah.
“Kolaborasi ini harus kita bangun, ini proyek bersama, bukan
hanya proyek wilayah dan daerah. Mari saling menguatkan antar wilayah.
Kita menyelesaikan berbagai proyek
bersama,” pungkasnya.
Sementara itu, Ustadz Hamim Thohari sebelum menutup acara
menyampaikan taujihnya(arahannya).
Ia mengutip potongan ayat dalam surat az-Zariyat ayat 50:
Fafirru ilallah. Menurutnya, berlarianlah kalian menuju Allah. Ayat tersebut
menjelaskan bukan sekadar lari, tetapi lari seperti dikejar sesuatu yang
menakutkan.
Para peserta Rakernas Hidayatullah 2022 ( foto: dadang kusmayadi) |
Kemudian Hamim menyampaikan pendapat Ibnu Qoyyim al-Jauzi,
bahwa ada tiga kondisi yang menyebabkan kita harus "berlari kencang".
Pertama, lari dari kebodohan. "Iqra’, baca. Kita semuanya harus jadi
pembelajar. Jangan puas dengan keadaan. Kita bisa maksimalkan dan optimalkan
dengan cara belajar. Visi Hidayatullah adalah membangun peradaban Islam dan
semua peradaban tidak akan pernah unggul tanpa ilmu,” ujarnya.
Kemudian yang kedua, lari dari kemalasan. "Tempat
istirahat kita di surga, kalau di dunia itu tempat berlelah-lelah dan
berpayah-payah. Kita harus terus bergerak, jangan merasa di zona aman. Kita
tinggalkan kemalasan dan menuju semangat."
Ketiga, lari dari kesempitan dada menuju kelapangan hati.
"Jangan biarkan hati kita sempit, tetapi hati kita harus merdeka. Jangan
hati kita terjajah oleh hasud dan dengki, karena itu menyesakkan dada kita,”
ungkapnya.
Hamim juga
menyampaikan rasa kesyukuran kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena para kader Hidayatullah
senantiasa menjunjung tinggi kaidah sami’na wa atha’na dalam rangka ibadah
kepada Allah Ta'ala.
Pengurus DPW Hidayatullah Jabar foto bersama usai mengikuti Rakernas 2022 ( foto: dadang kusmayadi) |
Rakernas Hidayatullah ini dihadiri sekitar 200 peserta dari
seluruh Indonesia yang terdiri dari Dewan Pengurus Pusat, Dewan Murabbi Pusat,
Dewan Muzakarah, Dewan Pengurus Wilayah, dan Organisasi Pendukung (orpen)
tingkap pusat. Selain itu, juga Badan dan Amal Usaha tingkat pusat, Kampus
Induk dan Kampus Utama.[ ]
Reporter: Dadang Kusmayadi
Editor: Iman