Khutbah Jumat : Ramadhan Bulan Jihad Dan Perjuangan





KHUTBAH PERTAMA


إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَامَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.

 وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.

 اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

قَالَ اللهُ تَعَالَى :

اِذْ تَسْتَغِيْثُوْنَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ اَنِّيْ مُمِدُّكُمْ بِاَلْفٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُرْدِفِيْنَ

(QS al-Anfal [8]: 9)

 

 

Alhamdulillah, keberkahan masih meliputi kita semua di bulan Ramadhan. Semoga amal Ramadhan kita diridhai oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan menjadikan kita sebagai penghuni surga-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa dicurahkan oleh Allah subhanahu wa taala kepada junjungan alam Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

 

Bertakwalah kepada Allah, terlebih lagi di bulan Ramadhan ini. Inilah kesempatan kita menempa diri, di saat jarak kita dengan Allah begitu dekat. Taati perintah-Nya dan jauhi larangan-Nya. Semoga ini menjadi kebiasaan kita 11 bulan ke depan, hingga bertemu Ramadhan berikutnya.

 

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Ramadhan adalah bulan perjuangan. Jauh dari sifat lemah dan bermalas-malasan, tidak produktif dan kehilangan semangat perjuangan dan pengorbanan. Justru puasa ini adalah motivasi perjuangan.

 

Lihatlah dulu di zaman Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan masa berikutnya. Jihad fi sabilillah malah dikobarkan di bulan Ramadhan. Di masa Nabi shallallahu alaihi wa sallam terjadi dua peristiwa besar, yakni Perang Badar al-Kubra dan Penaklukan Makkah. Keduanya berlangsung pada bulan Ramadhan. Perang Badar terjadi pada Ramadhan pertama saat ibadah shaum diwajibkan. Dalam perang tersebut kaum Muslim hanya berjumlah 313 prajurit, dengan dua ekor kuda perang dan 30-40 ekor unta. Sebaliknya, pasukan musyrik Quraisy memiliki 200 ekor kuda perang dan sekitar seribu orang prajurit. Namun, dalam perang tersebut Allah subhanahu wa taala menurunkan pertolongan-Nya sehingga kaum Muslim mendapatkan kemenangan, Dalam Surat  al-Anfal [8]: ayat 9, Allah Ta’ala berfirman

 

“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut".

 

(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut".

 

Demikian pula penaklukan Mekkah terjadi pada tanggal 10 Ramadan 8 H. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam beserta 10 ribu pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah. Beliau dan pasukan kaum Muslim dapat menguasai Makkah secara keseluruhan tanpa pertumpahan darah sedikit pun, sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitar Kabah.

 

Setelah masa itu, ada Perang Hittin juga di bulan Ramadhan. Saat itu umat Islam yang dipimpin oleh Shalahuddin al-Ayyubi melawan kerajaan salib berhasil merebut kembali Jerusalem (Perang Salib III). Perang ini terjadi pada musim panas pada bulan Ramadhan 4 Juli 1187 M.

 

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Jihad adalah bagian dari ajaran Islam. Perintah berjihad terdapat dalam al-Quran dan as-Sunnah. Di antaranya firman Allah subhanahu wa ta’ala:

قَاتِلُوا الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَلَا يُحَرِّمُوْنَ مَا حَرَّمَ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ وَلَا يَدِيْنُوْنَ دِيْنَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ حَتّٰى يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَنْ يَّدٍ وَّهُمْ صٰغِرُوْنَ

“Perangilah orang-orang yang tidak mengimani Allah dan Hari Akhir, yang tidak mengharamkan apa yang telah Allah dan Rasul-Nya haramkan, dan yang tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), yaitu kaum yang telah diberi Kitab, hingga mereka membayar jizyah dengan patuh “ (TQS at-Taubah [9]: 29).

 

Adapun dalam as-Sunnah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam antara lain bersabda:

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ

Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengatakan Lâ Ilâha illa Allâh Muhammad RasûlulLâh (Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah) (HR al-Bukhari dan Muslim).

 

Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut jihad sebagai puncak ajaran Islam:

رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلَامُ وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ

Pokok dari perkara agama adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah jihad (HR at-Tirmidzi).

 

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Perintah jihad tidak terhapus sekalipun saat ini kaum Muslim tidak lagi memiliki Kekhilafahan untuk memimpin mereka. Kewajiban berjihad berlanjut terus hingga Hari Kiamat sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam:

 

إ ‌الْجِهَادَ ‌مَاضٍ مُنْذُ بَعْثِ اللَّهِ رَسُولَهُ إِلَى آخِرِ عِصَابَةٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ يُقَاتِلُونَ الدَّجَّالَ

“Jihad itu berlangsung sejak Allah mengutus rasul-Nya hingga generasi kaum Muslim terakhir memerangi Dajjal” (HR Abu Dawud).

 

Secara faktual, jihad diperlukan untuk membebaskan negeri-negeri kaum Muslim yang tertindas. Wilayah Palestina terus dirampas oleh Israel laknatullah. Muslim Rohingya di Myanmar yang menjadi korban kekejaman militer Budha. Di Cina, umat Muslim Uyghur mengalami aksi genosida. Bahkan pada bulan Ramadhan ini kaum Muslim di sana dilarang menjalankan ibadah puasa.

 

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Sampai kapan penderitaan kaum Muslim di berbagai belahan dunia akan berakhir? Sementara pada saat yang sama para pemimpin negeri kaum Muslim justru berjabat tangan dengan para penjarah dan pembunuh kaum Muslim.

 

Dulu umat ini memiliki junnah (perisai) yang melindungi mereka. Makkah dapat dibebaskan. Palestina dan Yerusalem dapat direbut kembali dari cengkeraman musuh.

 

Namun, hari ini umat kehilangan pelindungnya, yakni Khilafah. Alhasil, umat membutuhkan pemimpin yang berfungsi sebagai junnah (perisai/pelindung), sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam:

إِنَّمَا اْلإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ

“Sungguh Imam (Khalifah) adalah perisai/pelindung; orang-orang berperang di belakang dirinya dan menjadikan dia sebagai pelindung” (HR Muslim).

 

Dalam kondisi saat ini kaum Muslim sesungguhnya telah diperintahkan untuk melakukan jihad fi sabilillah sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala:

 

فَمَنِ اعْتَدٰى عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوْا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدٰى عَلَيْكُمْ ۖ

Oleh sebab itu, siapa saja yang menyerang kalian, maka seranglah dia setimpal dengan serangannya terhadap kalian” (QS al-Baqarah [2]: 194).

 

Tegakah kita, di saat kita bisa berbuka dan sahur dengan leluasa, di bagian negeri Muslim yang lain saudara-saudara kita disiksa dan dianiaya. Padahal Allah subhanahu wa ta’ala telah memerintahkan kita untuk menolong mereka:

 

وَاِنِ اسْتَنْصَرُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ

“Jika mereka meminta tolong kepada kalian dalam (urusan pembelaan) agama maka kalian wajib menolong mereka”( (QS al-Anfal [8]: 72). []

 

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

 

 

KHUTBAH KEDUA

 

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

 

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

 

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ