Seminar Parenting di Ponpes Hidayatullah Bandung,Ahad (10/12/2023) foto: dadang kusmayadi |
HIDAYATULLAHJABAR.COM, BANDUNG - - Bullying atau perundungan yaitu perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, atau secara sosial (nyata atau maya) yang membuat seseorang tidak nyaman, sakit hati dan tertekan yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok.
Paparan
tersebut disampaikan oleh Dr. Ida S. Widayanti, dalam sebuah Seminar Parenting
bertema Start Loving Stop Bullying untuk wali murid mulai dari Day Care hingga
Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Hidayatullah, yang beralamat di Jalan R. Edang
Suwanda 18 A, Padasuka, Bandung, Ahad, (10/12/2023).
Menurut
Ida, bahwa penyebab korban bullying itu dikarenakan memiliki kekurangan dalam
aspek fisik maupun psikologis sehingga merasa dikucilkan dan kurang pandai
dalam berkomunikasi. Selain itu, “kurang mampu untuk membela diri, memiliki
percaya diri yang rendah, dan juga memiliki sedikit teman,” ujar pegiat
parenting dan praktisi pendidikan ini.
Adapun menurut penulis buku Bahagia Mendidik Mendidik Bahagia ini, bahwa penyebab seseorang atau kelompok melakukan bullying yaitu kontrol diri dan tanggung jawab yang rendah, balas dendam, selalu ingin mengontrol dan mendominasi, dan sulit menghargai orang lain.
“Bisa juga karena keluarga yang sering bertengkar
dan melakukan kekerasan, atau bergaul dengan teman sebaya pelaku bullying,” Ida
menegaskan.
Kemudian
lanjut Ida, ada tempat-tempat tertentu dimana pelaku sering melakukan bullying,
yaitu di rumah, sekolah, lingkungan
masyarakat dan dunia maya.
“Kadang
yang sering terjadi bullying itu di dalam rumah. Orangtua kepada anak, suami
kepada istri, kakak kepada adik, atau sebaliknya,” ujarnya.
Padahal
kata Ida, Allah sudah mengingatkan kita agar menjaga diri dan keluarga dari
siksa api neraka seraya mengutip al-Qur’an surat at-Tahrim ayat 6.
Karena
itu, pendiri lembaga pendidikan Humaira ini mengajak para orangtua ikut
berupaya mencegah terjadinya bullying. “Yaitu membangun komunikasi antara anak
dengan orangtua, menyiapkan anak untuk menghadapi perundungan dengan berkata
tidak, dan memberikan pengertian kepada pelaku perundungan untuk ikut
mencegah,” ungkapnya.
Narasumber Dr.Ida.S Widayanti menyampaikan materi dalam Seminar Parenting di Ponpes Hidayatullah Bandung,Ahad (10/12/2023) foto: dadang kusmayadi |
Pembinaan
Bulanan
Sementara
itu, pada hari yang sama acara pembinaan bulanan untuk para aktivis Yayasan
Hayatan Thayyibah diselenggarakan ba’da shalat Zuhur.
Pada
kesempatan tersebut, Ida menyampaikan materi dengan tema Menjadi Guru
Inspiratif, Idealis dan Berpengaruh.
Menurut
doktor lulusan PTIQ Jakarta ini, ada 3 hal yang perlu dimiliki oleh guru atau
pengasuh agar menjadi yang dirindu muridnya. Pertama, fokus pada hal yang
positif bukan yang negatif; kedua, fokus pada yang diinginkan; dan ketiga,
fokus pada solusi.
“Hati-hati
para guru karena apa yang kita pikirkan, apa yang kita inginkan, apa yang kita
rasakan, apa yang kita ucapkan, semuanya adalah doa,” ujar Ida yang sudah
menulis puluhan buku ini.
Ida
mengajak para guru atau pengasuh agar terus belajar dan berusaha untuk menjadi
guru yang bermutu.
“Kata-katanya
bermutu dan insfiratif, senyumnya bermutu, akhlaqnya bermutu, yang kemudian
dirindu dan berpengaruh kepada muridnya, bukan sebaliknya,” ungkapnya. [ ]
Reporter: Dadang Kusmayadi
Editor:
Iman