Kegiatan Muharram Family Camp 2025 bersama Hidayatullah Braga ( foto: dok. hidayatullah braga)
HIDAYATULLAHJABAR.COM, BANDUNG - - DPD
Hidayatullah Braga (Bandung Raya dan Gerut: Kab.Bandung,Kab.Bandung Barat, Kota
Bandung, Kota Cimahi dan Kab.Garut) sukses menyelenggarakan kegiatan Muharram
Family Camp Hidayatullah Braga 2025. Kegiatan ini berlangsung di Kampus 2 Hidayatullah
Soreang selama dua hari Jumat – Sabtu ( 4-5 Juli 2025).
Lebih dari
50 keluarga ( sekira 150 peserta) turut serta dalam kegiatan yang mengusung Tema
: Berani Hijrah, Berani Berubah dan Berani Istiqomah. Dalam sambutannya Ketua
Hidayatullah Rayon Braga, Ustadz Hendra Abdurahman menyampaikan bahwa selain
memperingati tahun baru hijriyah, momen ini juga dimaksudkan sebagai salah satu
sarana untuk saling mengabrabkan khususnya antar keluarga besar Hidayatullah
Braga.
“Dengan mengusung
semangat Muharram, kita juga ingin membangun silaturahmi dan kebersamaan antar
keluarga untuk saling memotivasi dan dalam berdakwah sekaligus mengisi liburan
anak-anak,”terangnya.
Ustadz Hendra
menambahkan dan sedikit menjelaskan terkait tema acara yakni Berani Hijrah, maksudnya
tetap semangat dengan mendapat tempat tugas yang baru atau pindah tempat tugas.
Sementara Berani Berubah dimaksudnya
setiap ada perubahan tugas atau posisi tetap dijalani dengan penuh amanah.
“Kemudian
yang terakhir Berani Istiqomah adalah tetap istiqomah di jalan dakwah bersama Hidayatullah. Ini yang harus menjadi spirit
kita bersama dan saling menguatkan,”imbuhnya.
Aksi
Gerakan Menanam Pohon
Kegiatan
ini dirangkai dengan aksi Gerakan Menanam Pohon, bekerja sama dengan komunitas
motor dan komunitas kebudayaan Sunda.
Puluhan
bibit pohon produktif ditanam termasuk beberapa diantaranya di Kampus II
Hidayatullah Soreang, sebagai bentuk kontribusi nyata menjaga lingkungan.
Pembina
Rayon Hidayatullah Bandung Raya Ustadz Naufal Abdullah, menegaskan, bahwa
nilai-nilai ajaran Islam yang mengakar dalam komunitas Hidayatullah juga
menyentuh ranah ekologi secara substantif.
“Menjaga
lingkungan, salah satunya dengan menanam pohon, merupakan upaya penting dalam
menjaga kelangsungan kehidupan yang sehat dan layak,” ujar Naufal Abdullah,
dalam keterangannya kepada media ini.
Hidayatullah Braga bersama komunitas motor dan lingkungan melakukan kegiatan menanam pohon ( foto; hidayatullah braga)
Penanaman
simbolis dilakukan oleh tokoh-tokoh dari komunitas kolaborator. Di antaranya,
Komunitas Hijau Walagri, komunitas kebudayaan Sunda peduli lingkungan yang
dipimpin oleh Kang Igun Weishaguna, BBMC (Bikers Brotherhood Motorcycle Club)
for Ecology and Conservation yang diwakili oleh Kang Aep Karman, serta
komunitas motor Respect One Brother (ROB) yang diwakili oleh Teh Eliyah
Rahmawati.
Kegiatan
kolaboratif ini menandai titik temu antara nilai religius, tradisi lokal, dan
gaya hidup modern dalam semangat hijrah yang lebih luas: berpindah dari pasif
terhadap lingkungan menjadi aktif menjaga dan merawat bumi.
Mengaja
Lingkungan Amanah Agama
Ustadz
Naufal Abdullah juga menyinggung akar sejarah Hidayatullah sebagai komunitas
yang sejak awal memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan.
“Kehadiran
Hidayatullah yang berawal dari Balikpapan tidak bisa dilepaskan dari akar
sejarahnya sebagai komunitas penjaga lingkungan,” ungkapnya.
Hal ini
pun sejalan dengan pandangan KH Abdurrahman Muhammad, Pemimpin Umum
Hidayatullah, yang dalam taujih nasionalnya beberapa waktu lalu menyebutkan
bahwa menjaga lingkungan adalah amanah syariat.
Dengan
mengutip pandangan tersebut, jelas Noval, kegiatan Muharram Family Camp ini
tidak hanya bersifat seremonial, tetapi mengandung pesan teologis yang mendalam
bahwa membangun kesadaran ekologis sebagai bagian integral dari pengamalan
syariat Islam.
Naufal
menjelaskan, melalui integrasi antara refleksi spiritual, aksi ekologis, dan
kolaborasi komunitas lintas budaya, Muharram Family Camp Hidayatullah Braga
berupaya menghadirkan model dakwah yang membumi dan adaptif.
“Kami
berharap kegiatan ini semakin meneguhkan pesan-pesan kebaikan Hidayatullah di
bidang lingkungan dalam rangka membangun kesadaran ekologis anak-anak bangsa,”
tukas Ustadz Naufal.
Dengan
semakin dekatnya Munas VI Hidayatullah, kegiatan semacam ini, bagi Naufal,
menegaskan bahwa Hidayatullah bukan hanya fokus pada pembinaan ruhani dan
pendidikan umat, melainkan juga berperan aktif dalam membangun masa depan
bangsa yang berkeadaban dan berkelanjutan.
Sementara
itu dalam samabutannya Kang Igun Weishaguna selaku Ketua Komunitas WALAGGRI
(komunitas kebudayaan Sunda & peduli lingkungan) menyampaikan ucapan terima
kasih telah diundang dan dapat ambil bagian dalam acara Hidayatullah Muharram
Family Camp ini.
Ia menambahkan
bahwa bahwa perencaan tata ruang dan kearifan lokal termasuk dalam membangun
pesantren harus tetap diperhatikan agar tidak merusak alam. Ia menyebutkan
setidaknya ada 3 aspek Islam, lokasi dan global yang mwarnai Walagri.
“Wana
lingkungan lestari gemah negeri. Walagri diri yakni sehat diri (gerak,
silaturahmi, mengolah energi bahagia). Walagri asri lestari yakni penataan
lingkungan, budaya sekolah benjang Indonesian, dan Walagri mulia yakni kemuliaan dihadapan Allah
Subhanahu wa ta’ala,” terangnya.
Untuk itu
Igun yang juga dosen UNISBA ini mendukung dan mengapresiasi apa yang dilakukan
oleh Hidayatullah khususnya turut serta dalam menjaga alama dan lingkungan
dengan Gerakan menanam pohon ini.
Selain
itu turut serta dalam kegiatan tersebut dari Komunitas Motor BBMC (Bikers Brotherhood
Motorcycle Club) yang diwakili oleh Kang
Aep Karman dengan ngusung spirit for ecology and conservation . Kemudian
ada juga komunitas motor ROB ( Respect One Brother) yang diwakili oleh Teh Ely.
Dalam
kegiatan ini juga digelar acara main futsal bareng dan berenang bersama
anak-anak yang Kesehatan dan keceriaan. [ ]
Red: iman
Editor: admin